Penyuluhan Penguatan Nilai Karakter Berbasis Cerita Rakyat Bujang Nadi Dare Nandung Pada Peserta Didik di SMAN 1 Tebas

Facebook
Twitter
LinkedIn

Cerita rakyat adalah salah satu karya sastra yang secara khusus dapat dijadikan sebagai media dan bahan ajar yang dapat membantu siswa untuk mengenali kearifan lokal dalam pembelajaran. Selain itu, cerita rakyat juga dapat berfungsi sebagai   pembelajaran dan hiburan serta menumbuhkan kecerdasan emosional dan sikap pada diri siswa. Kearifan lokal dimiliki masing-masing daerah tertentu memiliki nilai-nilai positif bagi perkembangan dan karakter anak serta dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya daerah. Cerita rakyat juga dapat mengenalkan budaya nusantara kepada peserta didik dan kandungan dalam cerita rakyat dapat dijadikan salah satu pendidikan karakter siswa (Devi, 2020).

Cerita rakyat bermanfaat bagi masyarakat karena setiap alurnya memberikan hiburan dan pesan moral sebagai pelajaran hidup. Selain itu, cerita rakyat dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk berkomunikasi karena secara tidak langsung memberikan pelajaran kepada peserta didik. Dengan memiliki cerita rakyat, kita tidak hanya dapat memperkenalkan tradisi pada setiap daerah, tetapi kita juga dapat mempelajari setiap kehidupan secara menyeluruh tentang asal-usulnya, pengenalan kehidupan sebelumnya, adat istiadat lokal, hubungan kekerabatan masyarakat, dan memperkenalkan tradisi dalam setiap kelompok daerah yang diceritakan secara turun-temurun.

Menurut Anafiah (2017) keberadaan cerita rakyat sebagai bacaan anak merupakan kontruksi yang diadakan, yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu lengkap dengan ideologi yang membangunnya. Cerita rakyat mengandung begitu banyak nilai budaya suatu bangsa. Dengan begitu, memanfaatkan cerita rakyat dalam membentuk karakter merupakan upaya yang perlu dioptimalkan.

Kegiatan PKM yang bertemakan “Penyuluhan Penguatan Nilai Karakter Dari Cerita Rakyat Bujang Nadi Dare Nandung Bagi Peserta Didik di SMAN 1 Tebas” ini juga menjelaskan materi mengenai nilai karakter di dalam cerita rakyat tersebut. Pada penyampaian materi kedua dijelaskan tentang pengertian nilai karakter, tujuan dari adanya nilai karakter, manfaat dari nilai karakter dan apa nilai karakter yang terkandung dari cerita rakyat Bujang Nadi dan Dare Nandung.

Kegiatan penyuluhan ini merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh tim PKM untuk mendidik nilai karakter berbasis cerita rakyat Bujang Nadi Dare Nandung kepada peserta didik dengan memberikan pengetahuan, informasi-informasi dan berbagai kemampuan mengenai nilai karakter agar dapat membentuk sikap dan perilaku hidup peserta didik yang seharusnya. Hakekatnya kegiatan penyuluhan ini dalam rangka mengubah masyarakat menuju keadaan yang lebih baik seperti yang dicita-citakan. Dari kegiatan penyuluhan penguatan nilai karakter berbasis cerita rakyat ini menjadi solusi dalam permasalahan krisis moral dan pendidikan karakter peserta didik.

Pendidikan karakter mempunyai hakikat dan makna yang sama dengan pendidikan akhlak dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah untuk membentuk kepribadian anak agar menjadi manusia yang baik. Kriteria manusia yang baik pada umumnya adalah nilai-nilai sosial tertentu yang sangat dipengaruhi oleh sosial budaya  dan kebangsaan. Oleh karena itu hakikat pendidikan kepribadian dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai, yaitu pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari kebudayaan Indonesia itu sendiri dalam rangka menumbuhkan kepribadian bagi sistem generasi muda.

Wiyani (2013) menegaskan bahwa pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya, yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, rasa, dan karsa. Manfaat pendidikan karakter bagi peserta didik antara lain membangun kecerdasan intelektual dan emosional. Kecerdasan emosional dapat melengkapi seorang anak dan membantunya menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Selain itu, pendidikan kepribadian juga mampu mengarahkan anak untuk menerapkan ilmu dan mempersepsikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 20 Oktober 2023 dan ditutup dengan antusiasme dari para peserta yang menginginkan agar diadakan kembali kegiatan PKM. Seluruh kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tidak memiliki kendala teknis. Peserta merasakan manfaat yang dapat diambil selama penyuluhan ini. Penyuluhan dirasakan memiliki manfaat yang sangat berarti terutama untuk menguatkan karakter pserta didik dalam mewujudkan kepribadian yang baik.

Berita Lainnya

E-Modul Penelitian dan Pengembangan

Pendidikan Sejarah Universitas Tanjungpura kini menyediakan e-modul penelitian dan pengembangan untuk membantu praktisi, guru, dan mahasiswa dalam menghasilkan karya ilmiah inovatif yang