Tim Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura (UNTAN) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Berkolaborasi bersama Mahasiswa Kampus Mengajar 4 yang mengusung tema belajar sejarah dan budaya secara langsung ke Museum Kalimantan Barat dengan sekolah mitra SD Negeri 09 Pontianak Tenggara pada Senin, 17 Oktober 2022.
Kegiatan PKM ini merupakan bentuk dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi pada poin pengabdian pada masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan minat siswa untuk mempelajari sekaligus mengenal budaya pada daerahnya sendiri yakni budaya Kalimantan Barat. Program ini disusun dan dilaksanakan melalui kolaborasi antara Tim PKM Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial FKIP UNTAN yang diketuai Haris Firmansyah dan Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 4 yang diketuai oleh Ria Amanda.
Ketua Tim PKM, Haris Firmansyah menuturkan bahwa kegiatan ini mengajak Siswa-siswi kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 09 Pontianak Tenggara yang berjumlah 32 orang dengan berkunjung ke museum Kalimantan Barat untuk belajar sejarah dan budaya secara langsung.
Ucapan terima kasih juga pada pihak sekolah terutama kepada Nurbaini selaku Kepala Sekolah yang telah mengizinkan pelaksanaan kegiatan ini hingga mendukung program “Tour de Museum” ini dapat terlaksana, tuturnya.
Pelaksanaan PKM ini berangkat dari kebutuhan mitra yakni Sekolah Dasar Negeri 09 Pontianak Tenggara menilai pengenalan dan pelestarian budaya Kalimantan Barat kepada peserta didiknya begitu diperlukan, agar peserta didiknya lebih mengenal identitas daerahnya. Program pengenalan dan pelestarian budaya ini kami sebut sebagai Tour de Museum. Siswa/i Sekolah Dasar Negeri 09 Pontianak Tenggara akan dibawa ke museum Kalimantan Barat dan dikenalkan dengan kebudayaan Kalimantan Barat yang terdapat di museum tersebut, ucapnya saat diwartakan.
Menurutnya, Kalimantan Barat sendiri memiliki banyak kebudayaan, peserta didik tentu harus dikenalkan dengan budaya daerahnya. Kalimantan Barat merupakan satu diantara provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan dan juga disebut sebagai provinsi seribu sungai karena memiliki banyak aliran sungai kecil dan sungai besar sebagai sumber kehidupan masyarakatnya.
“Kalimantan Barat dijuluki sebagai daerah yang multietnik dimana terdapat berbagai etnis seperti Dayak, Melayu, Tionghoa, Bugis, Banjar, Jawa dan lain-lain. Masyarakatnya hidup dalam lingkungan tradisi yang telah membudaya sebagai bentuk kreativitas berfikir untuk menghormati dan menghargai,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dirinya menerangkan bahwa Kita dapat memanfaatkan museum sebagai sumber belajar dan mengenalkan budaya kepada peserta didik. Museum merupakan tempat bukan yang sekedar hanya memamerkan tetapi dimana berfungsi sebagai tempat mengumpulkan, melestarikan, merawat, dokumentasi, menyajikan dan mengkomunikasikan benda-benda alam, budaya untuk kepentingan pengkajian, dan pembelajaran serta rekreasi. Museum Provinsi Kalimantan Barat sendiri menyimpan berbagai artefak peninggalan masyarakat Kalimantan Barat dan benda-benda kebudayaan lainnya.
“Tour de Museum” dilaksanakan dalam dua kegiatan yakni pertama siswa dibawa mengelilingi museum dan diberi penjelasan terkait benda-benda yang terdapat di museum Kalimantan Barat. Dan kedua, Melaksanakan Game Edukasi Budaya, Peserta dibagi dalam 5 Kelompok dan menjawab pertanyaan-pertanyan yang telah disediakan tentang kebudayaan Kalimantan Barat terutama yang terdapat di museum Kalimantan Barat, pungkasnya.